Langsung ke konten utama

Mimpi Anak Kampung

Juara 3, kategori inovasi media pembelajaran

Dibalik sebuah kemenangan, ada cerita menarik di dalamnya.

Well, ini kisahku.
Hari itu sangat ku ingat, tanggal 31 agustus 2016, setelah dinyatakan lolos dalam seleksi berkas, aku diundang oleh kementrian dan kebudayaan untuk mempresentasikan karya yang ku kirimkan di Sol Marina Hotel, Tangerang dimulai tanggal 31 siang hingga 2 september malam. Aku datang sebelum tanggal 31 dan menginap di rumah temanku yang ada di Jakarta selatan (Kebayoran Baru), lebih tepatnya rumah mbahnya. Soalnya dia mau nikahan tanggal 4 september, jadinya rumahnya ramai dengan keluarganya yang datang dari luar Jakarta. Sebenarnya, kalau pergi tanggal 31 dari kota Luwuk, aku bisa langsung ke hotel. Jadi, tidak perlu merepotkan siapa-siapa. Terutama mbahnya Visya, mbah yang kamar kosannya aku pinjam sehari. Terimakasih mbah.

Dari  jakarta selatan, aku naik gocar ke tangerang selama kurang lebih 35 menit. Sepanjang jalan, nggak berhenti-berhenti aku muntah-muntah, meskipun sering pegi-pergi kalau naik mobil kecil aku selalu kampungan. Tiba di hotel pukul 2 siang. Aku langsung registrasi dan dapat kunci kamar. Aku dapat teman kamar ibu-ibu 2 anak. Gue aja yang masih muda dan jomblo hehe. Belum sempat merebahkan badan, kita semua disuruh ke meja pendaftaran untuk menyerahkan softcopy dan juga mengambil baju Batik yang bakal dipakai saat malam pembukaan. Aku dengan baik hatinya mempersilahkan ibu-ibu dan bapak-bapak untuk registrasi terlebih dahulu, aku sadar kalau aku ini anak muda yang harus mendahulukan yang tua. Dan, karena kepolosanku itu, aku tidak berpikir bahwa baju itu nggak sama ukurannya. Akhirnya, pada saat pengambilan baju ukuran M apalagi S sudah habis. Tinggal XL, Badanku yang sekecil ini dipakaikan M aja kelonggaran apalagi pake XL. Terpaksa, bajuku dipeniti kiri kanan.

Setelah pembukaan kami kembali ke kamar masing-masing. Aku kembali ke kamar untuk mengambil laptop dan bersemedi (belajar) di lobi, aku benar-benar belum belajar. Niat datang cepat mau belajar malah tiduran mulu di rumah mbah haha. Dasar tuti (tukang tidur). Di lobi banyak sekali orang berlalu lalang, terutama petugasnya. Aku jadi keki belajar diantara kesibukan orang-orang. Aku naik di lantai 2, pekerjaanku kalau lagi deadline begini belajarnya dengan menelpon orang. Kendatipun sudah tengah malam, Kak Adi, Waris dan juga Amrullah temanku di Palu yang jadi sasaran tengah malam itu. Tangerang masih jam 11. Sementara Palu sudah jam 12. Untungnya orang-orang itu tidak marah.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenali Kotaku

Yuk berkunjung ke kotaku, kota Luwuk. Ada banyak destinasi untuk kalian berlibur. Menyatu dengan alam dan juga merasakan ketenangan dan kesejukan. di Luwuk ada banyak laut dan juga air terjun yang indah dan menawan. Sudah banyak pengunjung datang ke sini baik lokal maupun turis.

Sebuah Ilusi

Hai Mr.King, kau sudah berubah. Entah aku benci itu atau tidak aku tidak pernah tahu. Kau hanya diam, aku tak mengerti. Apakah persahabatan kita sebatas itu? Kenapa kau tidak lagi menyapaku? Dulu, waktu jadi Ms. Cupu kamu yang selalu jadi penyemangat untukku. Aku tidak akan lupa saat kau menarik tanganku dan berlari saat ditengah keseriusiusanku belajar dan berteriak untuk memberiku semangat di tengah lapangan basket. Dasar bodoh, sudah tahu aku nerveous malah dibuat malu lagi. Masalahnya ini ujian, malah teriak sendiri di lapangan, haha tapi itu yang buat aku kangen. Ah... aku masih ingat, tapi mungkin kau sudah lupa dengan Ms. Cupu ini. Sebab, kau telah dikelilingi oleh gadis-gadis cantik yang jauh beda seperti aku. Tapi, tidak mengapa aku hanya selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Melihat aktifitasmu di facebook saja sudah cukup. Kamu sepertinya semakin sibuk dan masih sama menyukai dunia fotografer seperti waktu SMA dulu. Semakin eksis dan punya banyak teman, mungkinka

The Power of Writing

Judul Buku : Anak Dusun Keliling Dunia Penulis       : I Made Andi Arsana Penerbit     : JB Publisher Dimensi     : 140 x 210 mm, 266 halaman Cetakan     : I, 2013             Menulis merupakan suatu hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan mahasiswa. Bahkan, tulisan yang memukau dapat membuat penulis, I Made Andi Arsana, berkeliling dunia untuk mempresentasikan karyanya. Kekuatan dari menulis luar biasa bukan? Apa rahasianya? Buku inspiratif yang menggugah jiwa dan penuh semangat ini merupakan catatan perjalanan dari seorang penulis yang merupakan dosen Jurusan Teknik Geodesi UGM dalam memperjuangkan mimpinya untuk berkeliling dunia. Menurutnya, mengelilingi dunia sungguh sangatlah mudah. Tapi, menjadi mustahil ketika harapan itu berhenti sebatas angan tanpa usaha dan kesungguhan untuk meraihnya. Padahal, itu saja sudah cukup menjadi modal untuk mewujudkannya. Penulis lahir dari keluarga penampang padas di sebuah dusun terpencil. Namun, keberaniannya menya