Aku tak tahu lagi, berkah apa lagi yang Allah curahkan untukku. Aku selalu menyempatkan waktu untuk salat duha sebelum pergi ke kampus, karena akan membuka pintu rejeki. Aku percaya, apa yang kita minta akan dikabulkan oleh Allah. Alhamdulillah, ketika itu tanggal 15 agustus aku mendapat telepone dari pihak BI dan dinyatakan menjadi salah satu mahasiswa yang berhak menerima beasiswa. Entah ini kebetulan atau apa, aku sedang tak punya uang saat ini.
Aku teringat perjuanganku saat mencoba beasiswa ini. Saat itu, belum sampai 2 minggu di kampung halaman (Luwuk-bantayan) aku meminta izin untuk kembali ke kota palu karena membaca tentang info beasiswa BI yang ku baca dari postingan seseorang di facebook. Tepatnya tanggal 27 juli aku kembali di kota tempat ku menimba ilmu sekarang ini, Palu. Aku menggunakan bus Mandiri Pratama dan duduk disamping seorang perawat yang dipindah tugaskan di palu. Sumpah, aku cewe juga tapi tidak seribet dia yang bawa bantal kepala dan juga guling. Wah... sekalian aja bawa kasur neng hehehe. Dalam perjalanan, kami berdua bercakap-cakap. Orangnya asyik, tapi cerewetnya aku lebih cerewet dia. Kadang, meskipun sudah pakai bantal tidurnya masih juga tidak karuan. Akibatnya, aku yang jadi sasaran. Sudah kecil malah ditindis pula.
Allah, terimakasih atas cintamu, cinta yang tak pernah hilang. Meskipun, kadang ku melupakanmu di tengah kesibukan dan kebahagiaanku.
Komentar
Posting Komentar